Fenomena Trend Teknologi Pelajar

henomena semakin canggihnya dunia teknologi saat ini menjadi alasan besar banjirnya gadget-gadget yang berlabel new mark. Sehingga dapat kita saksikan betapa membludaknya persaingan antar produk di pasar industri. Dampaknya bagi komsumen tentunya juga sangat meluas. Tingkat konsumsi teknologi menjadi bukti bahwa konsumen berlomba-lomba untuk terus memburu produk-produk paling canggih dan meninggalkan produk lama yang sudah habis trend.

Produk yang ditawarkan seperti Handphone, Tablet, Laptop, ipad, iphone,dsb dapat digunakan dengan bebas oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dampak euphoria teknologi canggih ini pun merambat hingga pada keinginan pelajar yang harus wajib untuk mengonsumsi berbagai jenis gadget terbaru yang dirasa merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Faktanya, justru teknologi informasi dan komunikasi ini dijadikan sebagai trend hidup yang penggunaannya menyimpang dari tujuannya yang fundamental yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan secara universal. Seperti bagi para pelajar, pada dasarnya internet sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan karena dapat mengakses berbagai informasi yang penting bagi peningkatan ilmu pengetahuan, gudang ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas sekolah, wadah untuk meningkatkan bakat atau bahkan menjadi sarana komunikasi untuk menjalin hubungan dengan pelajar-pelajar dibelahan bumi yang lain.

Dampak negatif yang paling nyata bagi para pelajar adalah kebebasan ruang bagi pelajar untuk menggunakan handphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur jejaring sosial seperti facebook, twitter, thumbs, two, dsb maupun penggunaan akses internet yang bebas tanpa control seperti situs-situs porno yang sangat marak dan game online. Sehingga pelajar masa kini cenderung menjadikannya sebagai trend hidup yang sangat dinikmati.

Hal ini justru menjadi masalah bagi generasi muda yang sudah terpolarisasi dengan hal-hal yang amoral dan tidak sehat. Seperti penggunaan jejaring sosial yang berlebihan, menjadikan pelajar lupa waktu dan tidak lagi prioritas dengan tugas sekolah maupun aktifitas penunjang pendidikan yang lainnya. Serupa halnya dengan komsumsi teknologi di tingkat pelajar seharusnya masih belum diperbolehkan karena kecenderungan dari pelajar hanya menggunakannya untuk meningkatkan prestise dan mengakses situs-situs asusila.

Harusnya teknologi tidak menjadi penguasa atas diri melainkan sebagai motor penggerak dimana kita dapat membatasi diri dalam penggunaannya kearah yang positif. Para pelajar harus menyadari bahwa teknologi (Handphone atau Internet) kaya akan ilmu pengetahuan. Selama orang yang menggunakannya tau untuk tujuan apa ia memiliki teknologi tersebut, maka konsumsi teknologi pun tidak akan menjadi boomerang bagi kehidupannya. Jangan jadikan teknologi sebagai trend hidup yang menguasai dirimu sepenuhnya, tetapi jadikanlah teknologi sebagai sahabat yang memberi hal-hal positif demi pertumbuhan generasi yang sehat dan cerdas bagi bangsa.

Leave a comment